Senin, 31 Agustus 2009

Tuhan Menegurku

Setelah sekian lama, akhirnya terjadi juga. Tuhan menegurku. Ya Tuhan menegurku. Selama ini semua yang Qpinta, semua yang Qdamba, selalu diberikan Tuhan dengan sempurna, bahkan melebihi segala sesuatu yang pernah Qpikirkan. Dari menjadi juara III Olimpiade Matematika yang diadakan UMPAR waktu kelas IX, Lulus SMP dengan nilai tertinggi se-Ajatappareng, bahkan menempati urutan ke-4 tertinggi se-Sulawesi Selatan,kemudian masuk salah satu SMA favorit dengan hasil tes berada di urutan kedua, Menjadi Juara I debat pada porseni sekolah padahal aQ masih anak kls X, Menempati peringkat pertama pada tiap semester ( baru dari semester I-IV, tapi semoga ampe smester VI. AMIN ). Bahkan yang menjadi sangat berarti bagiku saat Tuhan mengabulkan doaku untuk bisa lolos sampai ke provinsi untuk Olimpiade Sains Nasional (OSN) bid.Matematika tahun 2008 ( sebenarnya aQ kepingin banget buat sampai ke tingkat nasional bahkan low bisa ampe ketingkat Internasional, tapi mengingat aQ masih kelas X, belum banyak materi yang belum Qkuasai).
Tidak hanya itu, pada Olimpiade Matematika se-Ajatappareng, aQ masih bisa keluar sebagai juara I dari kompetisi itu. Kemudian pada tes awal untuk OSNtahun 2009, aQ berhasil menduduki urutan ketiga ( sumpah soalnya susah banget, n pake sistem denda, makanya qt mesti pke strategi ngerjainnya ) dan membuatku berhasil untuk mendapatkan pembinaan khusus dan karantina dari LOPI (Lembaga Pendidikan Olimpiade Indonesia). Menghadapi OSN 2009 ini aQ bener2 belajar lebih giat, tujuanku paling tidak lolos mpe provinsi kayak taon lalulah tapi seharusnya bisa lebih, apalagi udah dibimbing langsung dari tim LOPI. aQ selalu berdoa ma Tuhan semoga memberkatiku, aQ tidak mau mengecewakan tulang Tambunan (pemilik LOPI), pembimbingQ Dr. rer. nat. I Made Sulandra M.Si, orangtuaku, sekolahku, dan yang paling utama aQ ingin memuliakan Tuhan Yesus sekali lagi. Lagipula ini ajang OSN terakhir untukku, karena low udah kls XII nd bisa lg ikut OSN, ajang paling bergengsi bagi para pecinta sains Nasional.


Tak kusangga pada saat tes, ternyata menggunakan sistem denda, namun pengawas mengatakan tidak menggunakan sistem denda, jadi otomatis aQ mengisi saja semua jawabanQ. Hal ini benar2 memukulku dan para peserta OSN bid matematika lainnya. Semua diluar harapan, padahal waktu pembimbingan kami ditargetkan paling tidak 5 orang bakalan mewakili Parepare pada tingkat provinsi, namun masih seperti tahun kemarin Parepare hanya berhasil mengirim 2 peserta untuk bid. Matematika. Hatiku sungguh hancur, apalagi pada awalnya seorang teman memberitahu aQ bahwa aQ lu2s padahal tidak. Ditambah lagi, seorang ade’ kelasku, Tullah, berhasil lo2s dan adeq sendiri, Moniq, ( dy ambil bidang Kimia ) juga berhasil lo2s. Banyangin gw kelas XI dikalahkan oleh anak kelas X. Keadaanq benar2 hancur, ditambah lagi tidak ada seorangpun yang mengerti keadaanq.
Hampir tiap malam aQ menangis gara2 hal ini, aQ bertanya kenapa Tuhan melakukan hal ini padaku?? Selama beberapa bulan, aQ menjadi orang yang tidak punya pengharapan lagi. aQ berdoa, tapi hanya sekedar doa-doa rutinitas yang kosong. Padahal 2 bulan setelah kegagalan ini Tuhan memberiq kesempatan untuk ikut Olimpiade MIPA pada Festifal Pelajar Se-Ajatappareng dan aQ bisa keluar sebagai juara I koq. Namun, aQ masih selalu sedih dan terkadang menyalahkan Tuhan atas peristiwa ini, apalagi seorang temanQ, Fani, berhasil sampai ke Nasional. aQ juga mau Tuhan, aQ mau dibimbing langsung oleh para profesor2, aQ juga pengen bisa bebas tes di beberapa universitas. Karena hal ini, aQ takut untuk bermimpi lagi, aQ takut gagal lagi, aQ berusaha tidak terlalu berharap pada Tuhan.
aQ benar2 jahat. aQ baru tersadar stelah dengar khotbah dari Bu Pendeta. Bu Pendeta bilang, kalau tidak selamanya usaha dan doa kita dikabulkan oleh Tuhan. Tuhan pengen liat apakah disaat paling sekarat kita masih mampu bertahan setia. Adalah hal yang wajar untuk tetap setia karena setiap berkat, tetapi hanya sedikit yang mampu bertahan karena cobaan seperti kisahnya Ayub. Masakan hanya hal2 baik saja yang mw Qtrima, aQ jg harus nerima hal yang buruk juga donk. Memangx aQ siapa, pengen kehendakku yang jadi?? Kehendak Tuhanlah yang jadi. Beribu prestasi telah membutakan mata hatiku. Maafkan aQ Tuhan. Satu hal, Tuhan berfirman kalau Ia tidak pernah merancangkan hal jahat bagi umatnya, semata-mata hanya damai sejahtera. Walaupun gagal, namun itulah yang terbaik untukQ. Perlahan aQ berusaha membangun kembali kepercayaanq, walaupun kadang iblis dalam diriq terus bilang untuk tidak percaya. Sampai suatu hari aQ membaca catatan seorang teman di fb ttg kisah 3 pohon, aQ mau kembali percaya, aQ mau kembali jadi seorang pemimpi, karena aQ mempunyai kepastian yang dijanjikan Tuhan. Terimakasih Tuhan, engkau telah menegurku.
Oiy, buat Tullah, low km baca catatan ini, aQ tidak bermaksud iri ma km (walaupun sebenarnya pastilah ada sedikit rasa iri), kamu sangat layak untuk lo2s. aQ belajar satu hal dari kamu, yaitu sebuah kepercayaan hati. aQ salut ternyata kamu tidak mengisi semua jawabanmu, hanya jawaban yang kau yakini. Sementara kami yang lain, mengisi banyak jawaban dengan harapan mudah2an benar, padahal kami tidak tahu sama sekali. Sejak peristiwa itu, dalam setiap tes yang qikuti mau sistem denda kek ato tidak, aQ tidak akan mengisi suatu jawaban yang tidak qtahu, yang tidak qyakini. Terimakasih buat Tullah.
N buat Stefani juga, Fan… sumpah aQ kagum banget sama kamu. Smua orang yang kaget waktu kamu mutusin milih jurusan ips. Sementara banyak sekali orang yang berharap bisa masuk ipa. Kamu tidak merasa gengsi terhadap ips, kamu memilih berdasarkan hatimu. Dan karena ipslah yang membawamu sampai ke Nasional, mengharumkan Parepare dalam OSN bidang Ekonomi. Tuhan memberkatimu…
Dan terimakasih Tuhan telah menegurq, telah membuatku belajar banyak hal. Terimakasih Tuhan Yesus..

0 komentar:

slide show

wibiya widget