Jumat, 12 Januari 2024

Konsep Seorang Hamba

Hari ini spesial, sebenernya setiap hari spesial, sebenernya setiap hari penyertaan Tuhan Yesus selalu nyata, namun hari ini berarti karena sudah lama rasanya sangat perlu sekali  aku tergerak untuk menuliskan kebenaran ini. Kebenaran bahwa Tuhan Yesus hidup yang kehadirannya selalu nyata boleh aku rasakan setiap harinya.



Pada dasarnya aku hanya manusia biasa, kadang sesekali rasa iri mengerogoti hati. Sering sekali tergoda untuk membandingkan berkat orang lain dibandingkan berkatku. Sering sekali bertanya kenapa Tuhan? Kenapa hati mereka seperti itu? Kenapa hatiku begini? Tapi firman Tuhan mengingatkan melalui renungan hari ini "BUKAN URUSANMU WINDA" 

Kemudian tentang berkat, teringat khotbah yang entah mengapa baru aku ketahui belakangan, setelah 31 tahun hidup baru mengerti dan memahami konsep seorang hamba. Pada dasarnya kita manusia ini adalah "HAMBA=BUDAK". Kebenaran ini aku dapati ketika ibadah tanggal 22 September 2023 di GKI Cinere dengan Tema Ibadah: "TUHAN yang ADIL dan PENUH KEMURAHAN ”.  Bacaan: Yunus 3:10-4:11, Mazmur 145:1-8; Filipi 1:21-30, Matius 20:1-16. Dilayani oleh: Pdt. Em. Samuel Santoso.


Beberapa kali ketika iman sedang lemah, aku suka kembali mendengarkan rekaman tersebut. Thanks to corona ya, jadi ada ibadaha online, jadi ada rekamannya juga.. hahahha.. Rekaman khotbah dapat di akses pada https://www.youtube.com/watch?v=kQglqPRWf8s&t=175s


KHOTBAH:

Saat ini orang berpikir bahwa hamba adalah Abdi sudah mengalami geofemisme yang dihaluskan. HAMBA sebenernya adalah BUDAK, karena di tulis pada masa perbudakan. Jadi kalau orang sudah jadi seorang budak TIDAK ADA HAK, YANG ADA CUMAN KEWAJIBAN. Tentu pada zaman sekarang tidak adil bagi orang yang bekerja 12 jam dibayar sama dengan orang yang bekerja hanya 1 jam. Tuan itu penguasa mutlak. Rupanya perumpamaan tentang hamba ini merupkan jawaban dari perikop sebelumnya, Matius pasal 19:27, dimana Petrus bertanya kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut engkau jadi apakah yang akan kami peroleh?

Yang paling penting bukan soal upah, bukan sosok pekerja yang ingin ditampilkan namun tentang sosok Tuhan yang baik, Tuhan yang mencari bukan menunggu.  Dia punya kedaulatan dia punya hak, terserah Tuhan.  

Gaji itu pengertiannya kamu kerja, aku bayar. Bagi orang percaya, sebagai hamba Allah, kita tidak mendapatkan gaji, tetapi jaminan kebutuhan hidup. Tuhan memberikan jaminan hidup lebih dari cukup

Jaminan kebutuhan hidup Juragan kepada para pekerja mulai dari yang kerja jam 6 pagi sampai jam 5 sore bukan upah tapi Mau mengatakan kepada mereka bahwa dengan bekerja di kebunku kalian aku jamin kehidupannya. Kebutuhan hidup lalu bukan cuman uang tapi ada aktualisasi diri, penerimaan oleh banyak orang, ketika kita dihargai dan dihormati, dll.

Dari hal tersebut, kita sebagai orang Kristen dalam mengisi kemerdekaan atau mengembangkan masyarakat supaya masyarakat Indonesia menjadi lebih baik adalah JADILAH TELADAN untuk menjalani HIDUP BERTUHAN SECARA LEBIH TULUS. Menjalani hidup bertuhan bukan cuman beragama tapi hidup bertuhan menjadi apa secara lebih tulus tulus. Model kehidupan yang berkembang pesat sekali itu sifatnya sangat egosentris, menuju kepentingan diri sendiri, beriman kepada Tuhan itu dengan pamrihnya luar biasa. Rajin berdoa supaya dapat berkat / pahala.

Banyak dari kita kelihatannya beribadah namun menggunakan strategi kodok, menjilat ke atas lidahnya, kakinya menginjak orang di bawah lalu, sikut kiri dan sikut kanan. Belum lagi teori Kita adalah kepala dan bukan ekor, jadi maunya naik terus dan bukan turun. Kalau detak jantung naik terus kan mati.

Tuhan sudah memberikan jaminan untuk kehidupan yang lebih dari layak kepadamu, hidup bukan hanya tentang materi tapi juga non-material. Hiduplah lebih tulus dan jangan pamrih kepada Tuhan. Karena sesungguhnya Tuhan itu nggak butuh pelayanan.

Berserahlah kepada Tuhan dengan apa yang kamu punya dengan apa yang kamu mampu dengan apa yang kamu bisa dengan keterbatasan kamu dengan kelemahan kamu dengan kekurangan kamu. Mari kita melayani dunia ini dengan kasih Tuhan dengan tulus, kita semua hanya budak Tuhan. Kita tidak punya apa-apa dan Tuhan tidak butuh apapun dari kita. Kita hanya budak yang beruntung punya tuhan yang murah hati, jangan pamrih, jangan minta apa-apa lagi sama Tuhan. Kalau ada yang harus diminta itu minta ampun untuk dosa, dan minta ampun karena kurang ajar. 

 

slide show

wibiya widget