Bacaan:
1 Korintus 4:1-5, 14-20
NATS:
Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka
ternyata dapat dipercayai (1 Korintus 4:2)
Kita
sering memerhatikan dan memuja orang-orang yang terkenal dan sukses. Namun
terkadang kita membaca tentang orang biasa yang tidak terkenal, tetapi
dihormati karena pelayanannya yang setia selama bertahun-tahun. Bisa jadi ia
seorang penjaga sekolah, pelayan kantin, tukang, atau kasir toko yang telah
melayani orang lain dengan cara yang dapat diandalkan dan penuh dedikasi.
Sikap
dapat dipercaya seperti ini sering luput dari perhatian banyak orang, tetapi
saya yakin itu adalah gambaran luar biasa mengenai bagaimana seharusnya kita
hidup. Meskipun kesetiaan bukan sesuatu yang mudah terlihat, tetapi kian hari
kian dipandang penting oleh Allah.
Paulus
menulis, “Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan ... bahwa mereka ternyata
dapat dipercayai” (1 Korintus 4:2). Jika kita hidup dengan penuh kesetiaan
kepada Kristus, Allah telah berjanji untuk memberikan ganjaran kepada kita pada
waktu yang telah ditetapkan-Nya. Ketika Tuhan datang, Dia “akan menerangi, juga
apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang
direncanakan dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah”
(ayat 5).
Ketika
kita merindukan keberhasilan, Allah berkata, “Aku akan memberimu ganjaran.”
Ketika
kita haus akan pengakuan, Allah berkata, “Aku mengakuimu.”
Ketika
kita siap menyerah, Allah berkata, “Aku akan menolongmu.”
Entah
pelayanan kita diketahui banyak orang atau tidak, kita memiliki tanggung jawab
yang sama, yakni setia --David McCasland
ALLAH
TIDAK MEMINTA KITA UNTUK SUKSES MELAINKAN UNTUK SETIA
Sumber
: Aplikasi Renungan PAgi, Siang dan Malam Apri 2016
Saat
lelah dengan segalanya aku suka membaca kembali renungan di atas, sangat-sangat
memberkati. Memang ketika kita memandang sekeliling semua terasa melelahkan.
Kerja siang malam untuk apa? Apalagi ketika kita mulai membandingkan dengan
kerjaan, penghasilan dan kesuksesan orang lain. Ditambah lagi ketika kita sudah
berusaha untuk berdamai dan mencintai pekerjaan kita, masih ada saja pihak yang
berbuat jahat. Hmmm Ya, kita tahu bahwa kita saharusnya tidak mengeluh, tapi
terkadang ada satu titik dimana semua menjadi tidak tertahan. Ya mungkin saat
ini pekerjaan yang kita miliki hanya pekerjaan “ecek-ecek”, namun percayalah
tanpa kontribusi kecil itu, tidak ada Indonesia yang lebih baik. Coba lihatlah
secara lebih luas, jangan hanya melihat kondisi kita saat ini. Tujuan kita
bekerja apa? Dan saat ada saja pihak yang mencoba membuatmu menyerah untuk
mencintai pekerjaanmu, tunjukkan kepada mereka seberapa tangguh dirimu. Aku
percaya ketika Tuhan sudah menempatkan kita pada satu pekerjaan, Tuhan punya
rencana di situ. Dan ketika Tuhan sudah mempercayakan kita suatu pekerjaan, kita
akan berusaha disitu. Tidak akan menyerah, apapun dan seberapa sakitnya rasanya
sampai semua selesai.
Aku
percaya semua cobaan ini untuk membentuk diri kita menjadi pribadi yang lebih
tangguh. Ketika Tuhan mempercayakan pekerjaan yang “ecek-ecek dan berat”
berarti Tuhan itu baik. Dia tidak ingin suatu saat kita diliputi oleh
kesombongan bahwa itu karena hasil usaha kita sendiri. Tetapi ketika kita
bekerja dimana setiap harinya adalah perjuangan untuk bertahan, perjuangan
untuk mencintai, perjuangan untuk setia berdoa dalam linangan air mata, pada
akhirnya ketika pekerjaan itu selesai, kita dapat berkata “Aku telah mengakhiri
pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara
iman (2 Tim 4:7)”
0 komentar:
Posting Komentar